Thursday, December 20, 2012

FLU




Singkat cerita, saya terkena flu.
Bagi saya, Flu adalah salah satu penyakit yang menyiksa.
Buktinya, ketika mau mengerjakan sesuatu, jadi tidak merasa nyaman, karena hidung penuh dengan lendir yang kerap kali keluar dari lubang hidung.
Pada musim penghujan ini, banyak orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Sehingga banyak sekali virus yang berterbangan yang dapat dengan mudah saja hinggap di tubuh seseorang. Seperti halnya dengan flu ini. Flu disebabkan oleh sebuah virus, yaitu virus influenza. Virus ini mudah sekali menyebar dari satu tempat ke tempat lain. Ketika orang lain terkena flu, maka disarankan untuk menggunakan masker agar virus tidak menyebar ke mana-mana. 
Jika tidak ingin terkena flu, maka perbanyaklah makan buah yang mengandung vitamin C, agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Selain itu juga, perbanyak minum air putih juga membantu untuk menjaga kualitas tubuh, agar tetap dalam keadaan stabil.

LOVE



Cinta secepat api menyilap bara,
secepat angin meniup dedaunan.
secepat tarikan napas seorang hamba.

Karena cinta ada pengorbanan,
karena cinta ada keikhlasan,
karena cinta hati berbunga tak tentu arah,
karena cinta ada rasa takut dan harap.

Betapa cinta membuat seorang hamba mengabdi kepada Tuhannya,
betapa cinta membuat hamba tersenyum menjemput ajalnya,
betapa cinta memberi kekuatan untuk terus bertahan dalam kesulitan yang mendera.
Cinta bertahta bak mahkota raja. 
Semakin besar pengorbanan untuk cinta,
maka akan semakin besar gelombang cinta.

(Dikutip dari buku Manajemen Halaqah Efektif karya Muhammad Sajirun)

Wednesday, December 19, 2012

KUCING



Kucing.

Aku sangat senang dengan kucing. Kucing itu udah imut, lucu, gemesin, pokoknya lucu banget deh. Semua ini berawal dari salah satu keluarga ibuku yang memelihara kucing. Dia punya 1 kucing, tapi anaknyaaa beratus-ratus (ga ding, cuma 5 aja kok). Nah, dari semenjak itu lah aku jadi sering main ke tempat saudaraku itu.

Melihat saudaraku yang punya kucing banyak, terpikirkanlah olehku untuk punya seekor kucing. Pada awalnya, ibu tidak menyetujui. Sekalipun merengek-rengek, tetap saja jawabannya GA BOLEH. Alasannya, kucing itu dah merepotkan, suka berak disembarang tempat, ah pokoknya nyebelin. Itu kata ibuku. Sempat kesal di hati juga, karena tidak diperbolehkan.

Nah, kalau sekarang ketika ditanya,"kamu punya kucing?". hohoho... Exactly I have...
"Lho? katanya tadi ga dibolehin sama ibu? kok bisa punya?"
Begini nih ceritanya,
Pada waktu itu di SMAku lagi ngadain suatu acara, sebenernya yang ngadain anak rohis, nah aku tergabung dalam rohis SMAku. Acaranya sih, tentang semacam cerdas cermat gitu. Tapi yang berbau-bau islami. Kebetulan waktu itu, aku kebagian jadi sie kemana2 (alias sie jalan2). Ga ding, aku waktu itu jadi sie acara. Jadi, agak sedikit rempong juga sih. Waktu itu, kita lagi break, alias Ishoma. Aku agak nyantai dikit dong. Terus, aku coba cari udara segar dengan muterin sekolah (tapi ga muter-muter juga kali ya). Nah, waktu itu ga sengaja aku lewat green house SMAku, eh ternyata ada kucing. 1 induk kucing dengan 2 anaknnya yang sedang menyusu. Aku jadi tertarik untuk mendekat. Nah, seketika itu pula aku pengen membawa kucing itu pulang.  Aku berusaha untuk mengambil 1 anakan kucing itu, tapi dia malah lari-lari. Agak rempong juga sih nangkepnya. Kebetulan,waktu itu ada pak Bon SMAku (penjaga sekolah) yang lewat. Aku memang udah akrab banget dengan beliau, karena keramahannya. Seketika itu, aku minta tolong ke pak Bon buat ngambil kucing itu. Kemudian, pak Bon langsung menyuruhku untuk mencari kardus buat tempat si kucing. Nah, sempat bingung juga, ini mau cari kardus di mana, kemudian pak Bon bilang "Cari aja di tong sampah dekat parkiran, di sana banyak kardus". Seketika itu pula, aku jadi pemulung yang sedang acak-acak sampah. Dan ternyata, kardus pun ditemukan. Langsung aku menuju pak Bon, dan kucing ternyata sudah ada di tangan pak Bon. Lalu, kucing itu kumasukkan dalam kardus yang sebelumnya telah dilubangi. Dan akhirnya, kucing pun siap dibawa pulang. Terbersit dalam pikiranku, "lalu, gimana dengan ibu nanti? Ah, ya sudahlah. Itu urusan nanti. Yang penting, pulang bawa kucing". Waktu itu, acara di sekolahku telah selesai. Aku langsung menuju parkiran motor dengan membawa kardus yang berisi kucing, dan bergegas pulang. Sampai di rumah, belum ada orang rumah yang curiga, sampai aku bertemu dengan pembantuku, Mbak Ten. Kemudian ia bertanya, "Bawa apa itu mbak? kok kardusnya gede banget?". Seketika itu aku cuma cengar-cengir dan langsung ke belakang rumah. Mbak ten mungkin penasaran dengan apa yang kubawa, sampai akhirnya ia bercerita kepada ibuku. Ibu pun, langsung menuju belakang rumah. Dan, akhirnya ibu pun tau, kalau aku bawa kucing ke rumah. Sempat agak takut juga kena marah sama ibu. Awalnya ibu hanya kaget, tapi untungnya beliau tidak marah. hanya terdiam saja. Dan aku pun menghela nafas.

Itulah awal ceritanya aku punya seekor kucing. Kucing yang aku ambil adalah kucing betina. Dan sekarang, sudah punya 2 anakan. Tapi sayang, anakan satunya udah meninggal. Kucing itu, akhirnya kuberi nama Kutil. Memang terkesan aneh dan jelek namanya, tapi sebenernya kucingku cantik lho. Foto yang di atas itulah kucingku, Kutil. Itu fotonya ketika masih muda. Lucu kan? ^.^