Tuesday, April 2, 2013

Komitmen = Janji





          Bagi saya, pernikahan bukanlah suatu permainan. Bukan pula gurauan atau pun candaan. Ia adalah sebuah komitmen, yang harus dipegang sampai akhir hayatnya. Seseorang yang telah menikah itu tandanya bahwa ia sudah berkomitmen untuk hidup bersama, membangun peradaban bersama, mengemban amanah bersama serta melahirkan generasi-generasi yang baru. Yang nantinya akan meneruskan amanah-amanah tersebut. Pernikahan itu adalah bersatunya dua orang berbeda yang memiliki karakter berbeda, namun saling melengkapi satu sama lain dan memiliki pandangan yang sama. Saya tekankan, pernikahan itu bukanlah sebuah permainan.
          Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang yang sudah menikah, namun mereka berhenti di tengah jalan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka belum bisa memegang komitmen secara kuat. Tentu saja, yang menjadi korban adalah anak-anak mereka, tidak tahu harus ikut dengan Ayah atau Bundanya. Secara psikologis tentu ini akan berpengaruh pada mental si anak. Jika dilihat dari fenomena yang ada, kebanyakan ini terjadi pada selebritas di tanah air. Pernikahan mereka kebanyakan memang tidaklah awet. Seharusnya sebagai public figure harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakatnya. Bahkan ada juga yang menikah sampai lima kali, akibat kurang bisa membangun komitmen bersama. Mungkinkah dalam pandangan mereka, pernikahan hanyalah sebatas permainan? Sehingga dengan seenaknya mengumbar komitmen, tetapi tidak mampu untuk mengembannya.
           Menurut saya, komitmen adalah sebuah janji yang harus ditepati. Jika mengingkari, itu sama halnya kita bermunafik. Tentu, kita tidak ingin menjadi orang munafik bukan? Oleh karena itu, peganglah komitmen itu kuat-kuat. Jika ia mulai runtuh maka bangunlah kembali komitmen itu. 

No comments:

Post a Comment